1. Menentukan Tujuan Pidato
Tujuan dalam berpidato harulah jelas, untuk apa kamu berpidato, apakah memberitahu, menghibur atau membujuk. Selain itu juga harus merumuskan dengan jelas tujuan khususnya, yaitu tanggapan apa yang diharapkan setelah pidato itu selesai.
2. Memilih dan menyampaikan pokok persoalan
Terkadang pokok persoalan sudah ditentukan oleh panitia sebelumnya, terkadang pun sang pembicara juga diberikan kebebasan untuk memilih pokok persoalan dalam berpidato. Tapi walaupun persoalan itu sudah ditentukan atau belum, pembicara wajib menyempitkan pokok persoalan ini, untuk disesuikan dengan kesanggupannya atau kemampuannya, minatnya dan waktu yang disediakan untuk berpidato.
3. Menganalisis pendengar dan suasana
Pembicara harus berusaha mengetahui siapa yang akan menjadi pendengarnya. Jumlah mereka banyak atau sedikit, mereka umumnya tergolong terpelajar atau tidak, bagaimana suasana dalam pidato nanti, apakah hadirin duduk atau berdiri, pagi atau siang, di salam ruangan atau di tanah lapang, dan sebagainya. Semua itu harus diperhitungkan agar pidatonya bisa berhasil
4. Mengumpulkan bahan
Pembicara dapat mengumpulkan bahan yang sesuai dengan pokok masalah yang akan disampaikan melalui banyak cara, diantaranya adalah :
a. Membaca buku, majalah, Koran dan sumber sumber pengetahuan lain yang sesuai dengan pokok masalah yang akan di sampaikan.
b. Berusaha menambah wawasan atau bertanya kepada orang yang lebih tahu
c. Mengingat kembali pengamalaman pribadi yang relevan
5. membuat kerangka
Berdasarkan bahan bahan yang berhasil dikumpulkan itu lalu disusun pokok-pokok yang akan dibicarakan menurut urutan yang baik. Di bawah pokok-pokok utama tadi diadakan perincian lebih jauh, dengan itu pengertian bahwa bagian-bagian yang terperinci itu harus memperjelas pokok-pokok utama tadi.
6. Menguraikan secara mendetail
Setelah kerangka selesai disusun, maka pembicara bebas memilih, yaitu berbicara bebas dengan sekali-kali melihat kerangka (metode ekstemporan), atau menggarap pidato secara lengkap kata demi kata, kemudian dibacakan atau dihafalkan (metode naskah atau metode menghafal). Jadi, cara menguraikan kerangka pidato itu tergantung pada metode apa yang dipilih.
7. Melatih dengan suara nyaring
Setelah semua persiapan selesai, pembicara sudah bisa mulai latihan berpidato dengan suara keras seperti yang akan dilakukan dalam pidato yang sesungguhnya.
Berhasil atau tidaknya dalam berpidato banyak ditentukan oleh persiapan pidato. Jadi, jika ingin berhasil dalam berpidato, alangkah baiknya jika tujuh tahapan di atas jangan lupa untuk dipersiapkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar